Jumat, 29 Mei 2015

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DAN PASAR IKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS IKAN AIR TAWAR

Ikan air tawar merupakan bahan makanan hewani yang mengandung protein bermutu tinggi, dengan susunan asam amino yang paling sesuai untuk kebutuhan manusia. Perkembangan budidaya ikan air tawar saat ini semakin pesat, terutama setelah hadirnya beberapa ikan introduksi seperti lele dumbo, nila gift, dan patin. Ikan tersebut terus berkembang dan semakin popular di masyarakat, bahkan kepopulerannya dapat mengalahkan jenis ikan lain. Hal ini karena ikan tersebut harganya tergolong relatif murah. Dengan berkembangnya teknologi budidaya ikan, kebutuhan pakan buatan semakin meningkat. Biaya pakan ikan merupakan komponen penting dalam usaha perikanan, sehingga efisiensi penggunaan pakan harus diperhatikan. Sementara petani ikan selalu bergantung kepada perusahaan-perusahaan besar yang notabene bahan baku pakan ikannya masih impor. Sehingga bila sewaktu-waktu harga bahan baku pakan naik, harga pakan juga akan meningkat. Hal ini akan berpengaruh pada kelangsungan kegiatan budidaya ikan. Pertumbuhan ikan memerlukan nutrisi makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Pemberian nutrisi bagi ikan mutlak diperlukan karena ketersediaannya di dalam air terbatas, tetapi pemberian pakan ikan harus melihat kualitasnya sehingga diperlukan kecermatan dalam memilih jenis pakan ikan yang tepat standar gizinya untuk beberapa jenis ikan air tawar dengan harga terjangkau. Kualitas makanan berhubungan erat dengan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) dan pertumbuhan ikan. Ketersediaan makanan yang cukup, baik dalam jumlah maupun kualitas, akan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan mempercepat pertumbuhan ikan (Puspowardoyo dan Djarijah, 1992). Kandungan nutrisi itu meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat kasar, mineral, dan lain-lain (Alamsyah, 2005). Sehingga selain analisis laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi bahan, diperlukan juga syarat-syarat bahan baku pakan yang harus dipenuhi, antara lain mengandung nilai nutrisi tinggi, mudah diperoleh dan diolah, tidak mengandung racun (anti nutrisi), harga murah dan terjangkau, diusahakan bukan merupakan bahan makanan pokok manusia, dan butirannya halus atau dapat dihaluskan. Dalam pengolahan pakan, perusahaan-perusahaan besar banyak menggunakan berbagai jenis bahan pakan dari luar negeri. Di sisi lain petani ikan selalu bergantung pada produk pakan dari perusahaan-perusahaan besar tersebut. Sehingga bila sewaktu-waktu perusahaan tersebut collapse, dampaknya akan dirasakan oleh petani ikan (Alamsyah, 2005). Pakan ikan merupakan bagian dari komponen produksi yang amat penting bagi petani ikan baik skala kecil maupun besar. Biaya pakan ikan merupakan komponen terbesar dalam usaha perikanan, sehingga efisiensi penggunaan pakan ikan harus mendapat perhatian serius. Pakan ikan di Indonesia umumnya diproduksi oleh perusahaan besar (feed mill) dengan skala produksi yang besar pula. Hal ini menimbulkan ketergantungan yang tinggi bagi petani ikan. Ketergantungan pada perusahaan besar secara terus-menerus akan menimbulkan kerugian, hal ini terasa jika terjadi kenaikan harga bahan baku yang sebagian masih diimpor sehingga harga pakan akan naik. Apabila harga pakan naik maka akan mengganggu kegiatan perikanan. Kelebihan pakan ikan buatan adalah kandungan gizinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan ikan. Di sisi lain, pakan buatan juga ada kekurangannya, yaitu dapat menurunkan kualitas air dalam kolam. Apabila pakan yang diberikan banyak tersisa maka sisa pakan tersebut dapat mengeruhkan air. Oleh karenanya pakan buatan sebaiknya jangan diberikan dalam jumlah berlebihan (Sendjaja dan Riski, 2005). Pellet terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Bahan yang berasal dari hewan sering disebut sebagai sumber protein hewani, misalnya tepung ikan, tepung darah, tepung daging, tepung udang dan lain sebagainya. Sedangkan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau yang dikenal sebagai sumber protein nabati misalnya tepung daun, dedak, tepung terigu, tepung kedelai dan lain sebagainya (Susanto, 1991). Pellet terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Bahan yang berasal dari hewan sering disebut sebagai sumber protein hewani. Misalnya tepung ikan, tepung darah, tepung daging, tepung udang dan lain sebagainya. Sedangkan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau yang dikenal sebagai sumber protein nabati misalnya tepung daun, dedak, tepung terigu, tepung kedelai dan lain sebagainya (Susanto, 1991). Setiap jenis ikan air tawar mempunyai respons yang berbeda terhadap beberapa takaran pakan ikan. Pemilihan takaran pakan ikan yang tepat untuk beberapa jenis ikan air tawar sangat diperlukan sehingga efisiensi penggunaan pakan dapat lebih optimal. Banyak pakan ikan yang dijual di pasaran dengan kualitas yang bagus dengan harga yang relatif terjangkau. Di sisi lain ada pakan ikan yang tidak kalah kualitasnya, dengan memanfaatkan bahan baku lokal dan limbah rumah potong hewan dan pasar ikan di sekitar kita. Limbah yang dianggap tidak berguna dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk pembuatan pakan ikan dengan standar gizi yang tepat. Penggunaan takaran pakan ikan yang tepat penting dilakukan agar penggunaan pakan ikan dapat lebih efisien. Atas dasar tersebut perlu dikaji lebih lanjut pemberian pakan ikan yang memanfaatkan bahan baku lokal dan limbah rumah potong hewan dan pasar ikan dengan berbagai takaran pada beberapa jenis ikan air tawar.

Untuk membaca selengkapnya, silahkan klik disini

0 komentar:

Posting Komentar